Cara Mengelola Ekonomi Keluarga saat Pandemi
Daftar Isi
Wabah Pandemi COVID-19 memberikan pelajaran kepada setiap orang untuk kembali beradaptasi dengan berbagai keadaan yang baru. Satu hal yang pasti terutama dalam aspek ekonomi keluarga saat pandemi yang sangat terpukul begitu tajam.
Tidak hanya harus pintar mengelola pendapatan untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarga, lebih dari itu harus menambah penghasilan untuk keadaan yang tak pasti. Mulai dari ketidakpastian pekerjaan yang tiba-tiba diPHK, kalaupun tidak diPHK banyak yang mengalami pengurangan gaji.
Hal ini jelas memberikan pelajaran bahwa pandemi COVID-19 hadir dengan sebuah pelajaran yang berharga. Meskipun di sisi lain juga mengganggu keadaan kehidupan manusia pada umumnya.
Belajar dari pandemi, berikut ini ada beberapa tips agar bijak dalam mengelola ekonomi keluarga saat pandemi khususnya keuangannya.
Baca juga: Apa itu Bilyet Giro dan Cek
Pengelolaan Pendapatan
Cara mengelola keuangan mungkin sudah banyak disampaikan dari berbagai literasi. Ilmu perencanaan keuangan sangatlah mudah untuk dibuat, namun pelaksanaannya yang sulit karena seringkali ada hal-hal di luar dugaan.
Persentase dari pendapatan bisa dihitung seperti ini, kebutuhan dan gaya hidup maksimal 45%, untuk hutang boleh-boleh saja dengan tidak lebih dari 35%. Selanjutnya untuk pos asuransi sebesar 10%, diikuti dengan sedekah 2,5% sisanya bisa diperuntukkan sebagai cadangannya.
Di 2021, 2022 dan seterusnya pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Atur kembali mana pos yang sangat penting mana yang biasa dan sama sekali tidak penting. Pilih skala prioritas, jalani cash flow kemudian cek 3 bulan sekali untuk memonitoringnya.
Dana Darurat, Bagaimana Cara Menggunakannya?
Setiap keluarga sebaiknya memiliki dana darurat yang dianggarkan sesuai kemampuan pendapatannya. Namun secara garis besar Anda perlu memperhatikan standarnya.
Jika masih hidup sendiri, maka Anda perlu menyiapkan dana darurat dihitung enam kali dari pengeluaran Anda. Akan berbeda situasinya jika sudah menikah namun belum memiliki anak, dana darurat harus dipersiapkan sembilan kali dari pengeluaran.
Keberadaan dana darurat ini sangat penting dalam urusan ekonomi keluarga saat pandemi. Selain membantu mengatasi kondisi keuangan di kemudian hari yang membutuhkan dana besar, dana darurat penting untuk masa depan si buah hati.
Baca juga: Tips Menggunakan Kartu Kredit secara Bijak
Pentingnya Mengelola Keuangan dalam Kondisi Normal
Musibah pandemi tidak ada yang bisa memprediksikan sebelumnya, terjadi secara tiba-tiba tanpa mempersiapkan diri terlebih dahulu. Maka untuk melindungi keuangan keluarga di masa depan dari berbagai hal yang tak diinginkan perlu bijak melakukan pengelolaan keuangan ketika kondisi normal.
· Financial Check Up, ternyata bukan hanya medical check up yang perlu dilakukan. Keuangan pun demikian, kondisi keuangan yang sehat yakni ketika pendapatan lebih besar dari pengeluaran, bukan sebaliknya.
· Bedakan kewajiban dengan keinginan, dengan memisahkan keduanya secara jelas, Anda bisa membuat anggaran keuangan yang tepat. Kebutuhan wajib bisa dicontohkan dengan biaya pendidikan, dana darurat, sedekah, kebutuhan rumah tangga.
· Sepakati anggara keuangan oleh istri dan suami agar pengelolaan keuangan lebih baik.
· Lakukan pencatatan keuangan terutama pengeluarannya, perlu adanya pencatatan untuk berbagai pengeluaran.
Lakukan pengelolaan keuangan dengan menekan pengeluaran agar tidak melebihi pemasukan yang ada. Dengan demikian ekonomi keluarga saat pandemi bisa berangsur membaik.
Pengelolaan Keuangan dan Ekonomi Keluarga saat Pandemi
Semua orang berharap bahwa pandemi bisa segera berakhir, kondisi alam semesta bisa kembali normal, termasuk perekonomian dan keuangan keluarga. Namun setidaknya Anda bisa belajar mengelola keuangan jika pandemi masih terus berlanjut.
Ada dua kelompok yang bisa dibedakan, yakni yang tidak terkena imbas pandemi dan yang terkena imbas pandemi.
Yang tidak terkena imbas pandemi mungkin pemasukkannya masih sama, tidak berkurang. Untuk itu Anda bisa melakukan re-budgeting yang sama ketika normal. Jika ada pengeluaran biaya transportasi yang tak terpakai karena work from home, maka itu bisa disimpan.
Dana yang tidak terpakai bisa masuk ke pos dana darurat, sehingga dana bisa terkumpul lebih banyak untuk keperluan yang mendesak suatu hari nanti dengan melindungi ekonomi keluarga saat pandemi agar tidak terpengaruh.
Kemudian bagi kelompok kedua yang penghasilannya berkurang, maka harus kembali melakukan re-budgeting. Baik itu berkurang 25%, 50% atau bahkan sama sekali tidak memiliki penghasilan akibat diPHK.
Mungkin Anda bisa menekan angka pengeluaran dengan lebih keras lagi. Harus benar-benar sesuai skala prioritas, dahulukan kebutuhan wajib keluarga.
Bagi Anda yang terkena PHK, tak perlu khawatir berlebihan karena Tuhan pasti memberikan jalan. Usaha cari penghasilan lain dengan berharap berbagai kemudahan. Nantinya bisa kembali mengelola keuangan berapapun yang diperoleh.
Menambah Penghasilan Lain
Kini saatnya menambah penghasilan dengan berbagai usaha atau pekerjaan yang bisa Anda lakukan. Pengelolaan keuangan yang baik ditambah penghasilan lain setidaknya akan menolong ekonomi keluarga saat pandemi yang cukup terpuruk saat ini
Membuka Diri untuk Mengikuti Berbagai Komunitas
Dengan masuk ke dalam sebuah komunitas, setidaknya Anda bisa menambah kenalan dan jaringan pertemanan. Kemudian akan membuka berbagai peluang usaha yang belum dilakukan orang lain dan tidak memerlukan modal besar.
Jika memiliki kemampuan memasak, maka buatlah masakan menarik yang belum pernah ada.
Memanfaatkan Kemampuan untuk Pekerjaan Freelance
Apa salahnya jika Anda menggunakan waktu luang untuk mengerjakan pekerjaan sampingan. Freelance tak lagi dipandang sebelah mata karena berhasil memberikan pemasukan tambahan.
Misalnya Anda menguasai desain grafis, edit video, menulis artikel atau yang lainnya maka bisa segera mencari peluang pekerjaan freelance. Hanya bermodalkan kemampuan, laptop atau PC Anda bisa memulainya.
Pelajaran berharga dari Pandemi COVID-19 ini mengingatkan kepada setiap orang untuk selalu berhati-hati dalam berbagai hal, terutama pengelolaan keuangan atau ekonomi keluarga.
Yang penting ekonomi keluarga saat pandemi seperti sekarang bisa selalu diberikan kemudahan dan solusi. Tak perlu khawatir, masa depan lebih penting untuk diusahakan sejak saat ini.